BALANCED SCORECARD PADA PERUSAHAAN
“BUSANA PENGANTIN MUSLIMAH”
-
TREND
WATCHING MELALUI ANALISA SWOT BERBASIS BALANCED SCORECARD
Mengawali proses Balanced Scorecard melakukan analisa SWOT dengan
berbasis balanced scorecard sehingga didapat sebagai berikut:
Ancaman
|
Peluang
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
|
Keuangan
|
Inflasi, kenaikan
harga (bahan baku,gaji,dll)
|
Perkembangan ekonomi
yang bagus
|
Keuangan yang sehat
|
Cashflow yang kurang
terkelola
|
Pelanggan
|
Kompetitor baru
|
Munculnya pelanggan
baru (banyak yang mengenakan hijab)
|
Reputasi perusahaan di
bidang hijab fashion
|
Pelayanan yang kurang
maksimal (pembuatan gaun memerlukan waktu lama)
|
Proses Internal
|
Tidak terkendalinya
operasional perusahaan
|
Adanya upaya untuk
perbaikan proses pelayanan dan produksi
|
Terjaganya prosedur
melalui sistem Balanced Scorecard
|
Dalam menjalankan
prosedur di perusahaan masih mengandalkan satu orang
|
Pembelajaran dan pertumbuhan
|
Pembajakan karyawan
|
Munculnya karyawan
muda dan terampil
|
Manajemen yang
berpengalaman
|
Masih adanya karyawan yang
kurang terampil
|
Terdapat
kondisi yang mendukung dilakukannya perancangan dan penerapan BSC sebagai suatu
sistem manajemen strategis yang sekaligus digunakan sebagai instrumen
pengukuran kinerja di perusahaan “Busana Pengantin Muslimah”
Kondisi Pertama, yang mendukung penerapan BSC
adalah perusahaan “Busana Pengantin Muslimah” telah memiliki visi dan misi yang jelas dan
mudah dipahami serta dituangkan dalam konsep-konsep strategis yang gamblang.
Hal ini relatif memudahkan identifikasi sasaran strategis perusahaan dan
perancangan model BSC yang sesuai dengan arah strategi perusahaan. Keberhasilan
identifikasi strategi perusahaan beserta sasaran-sasarannya akan memudahkan
pemilihan berbagai tolok ukur kinerja bisnis yang sesuai untuk perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah”.
Kondisi Kedua, kondisi persaingan yang semakin
meningkat, mendorong perusahaan “Busana Pengantin Muslimah” untuk senantiasa
merumuskan dan mengevaluasi secara terus menerus strategi usahanya untuk dapat
bertahan dan memenangkan persaingan. Untuk dapat mengevaluasi efektivitas
strategi usaha pencapaian sasaran-sasaran strategis perusahaan secara tepat, perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah” memerlukan suatu instrumen pengukuran kinerja
bisnis yang dapat memberikan informasi tentang keberhasilan strategi dan
operasi bisnis perusahaan secara komprehensif, bukan hanya dari aspek keuangan,
namun juga dari seluruh aspek yang terlibat dan berpengaruh secara signifikan
terhadap proses bisnis secara keseluruhan. Karakteristik instrumen pengukuran
kinerja seperti ini dapat ditemukan pada konsep BSC.
Dengan kondisi tersebut diatas maka perusahaan “Busana Pengantin Muslimah” sangat tepat untuk segera menerapkan sistem strategis
manajemen berbasis BSC yang dapat digunakan sebagai suatu sistem pengukuran
kinerja yang komprehensif dalam melihat kinerja perusahaan dari berbagai sudut
pandang yang sangat seimbang.
PENENTUAN
VISI DAN MISI SERTA STRATEGI
Untuk menjalankan
kegiatan operasionalnya, perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah” telah menyusun perencanaan bisnis
dimana di dalamnya diterapkan visi dan misi perusahaan, yang merupakan
pernyataan tujuan jangka panjang perusahaan, termasuk strategi yang akan
digunakan untuk berkompetisi.
Visi
Perusahaan yang terpercaya
dalam pengembangan di bidang fashion
khususnya HIJAB fashion untuk kalangan muslimah
Misi
Perusahaan yang memberikan pelayanan
dan memberikan hasil produk yang inovatif dan berbeda dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan serta dikelola secara professional
Values
Pernyataan misi diatas telah memperhatikan perspektif secara
berimbang:
1. Keuangan, yang ditransformasikan dengan
perusahaan maju
2. Pelanggan, yang ditransformasikan dengan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
3. Bisnis
internal, yang
ditransformasikan dalam pelayanan yang inovatif
4. Pertumbuhan
dan pembelajaran,
yang ditransformasikan dengan secara professional. Hal ini menunjukkan
perhatian perusahaan pada upaya peningkatan keahlian dan profesionalitas
pegawai atau karyawan
PROSES
DESIGN BALANCED SCORECARD
Dalam
tahap awal perancangan BSC haruslah dibentuk tim kerja yang dipimpin oleh
Pimpinan dengan anggota dari berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga seluruh
bagian dalam perusahaan terwakili. Tim kerja ini akan didampingi dan bekerja
sama dengan Tim dari luar perusahaan yang mengerti dan memahami konsep ini
secara baik dan benar. Dalam contoh ini Tim kerja dari dalam perusahaan tidak
dibentuk, oleh karenanya rancangan ini nantinya diharapkan dapat menjadi model
dasar BSC yang dapat diimplementasikan di perusahaan “Busana Pengantin
Muslimah”.
Proses
selanjutnya dari perancangan BSC ini adalah mengevaluasi visi, misi dan
strategis yang ada. Apakah masih akan dipertahankan atau dilakukan perubahan
sesuai dengan hasil analisis terhadap visi dan misi perusahaan termasuk
analisis terhadap strategis yang digunakan. Hal ini akan lebih baik jika
didukung oleh suatu penelitian mengenai tren industri oil support base.
PENENTUAN
STRATEGI
Tahapan
selanjutnya adalah penentuan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah” dalam menjalankan usahanya.
Model
ini menunjukan dua variabel untuk menentukan strategi perusahaan, yaitu daya
tarik industri ( industry attractiveness ) dan kekuatan bisnis perusahaan (
business strength ) dalam penguasaan pangsa pasar yang ada.
Dari
hasil analisis ternyata daya tarik industri tinggi, hal ini terbukti dengan
banyaknya peminat di perusahaan “Busana Pengantin Muslimah”, memiliki kekuatan
usaha yang kuat dalam penguasaan pangsa pasar. Maka strategi yang dipilih
adalah strategi pertumbuhan ( growth strategy ). Pertimbangan lainnya dalam
pemilihan strategi ini adalah kesesuaian visi dan misi perusahaan. Dimana untuk
dapat mencapai visi dan misi perusahaan seperti tersebut diatas maka perusahaan
harus terus berkembang.
PEMILIHAN
PERSPEKTIF DAN PENENTUAN SASARAN STRATEGIS
Penentuan
persepektif yang akan digunakan untuk menjabarkan strategi ke dalam
istilah-istilah operasional ( translating strategy into operational terms )
dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek keuangan dan non
keuangan, aspek masa lalu dan aspek masa depan, serta aspek eksternal dan aspek
internal. Untuk itu empat perspektif yang ditawarkan Kaplan dan Norton dalam
konsep BSC diterapkan yaitu :
1. Perspektif Keuangan
2. Perspektif Pelanggan
3. Perspektif Internal Bisnis, dan
4. Perspektif Pertumbuhan dan
Pembelajaran
Proses
penentuan sasaran-sasaran strategis perusahaan “Busana Pengantin Muslimah” adalah
:
Ø Meningkatkan pendapatan melalui
proyek konstruksi dan efisiensi.
Ø Meningkatkan mutu pelayanan kepada
pelanggan.
Ø Meningkatkan jumlah workshop untuk
disewakan.
Ø Mengembangkan teknologi.
Ø Meningkatkan profesionalisme
pegawai, dan
Ø Meningkatkan pengawasan dan budaya
patuh pada aturan.
Perspektif Keuangan PERUSAHAAN “BUSANA PENGANTIN
MUSLIMAH”
Dengan strategi pertumbuhan
pendapatan tersebut, maka tolok ukur keuangan yang sebaiknya dijadikan sebagai
tolok ukur kinerja bisnis yang utama adalah tolok ukur keuangan. Tolok ukur ini
dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran strategis perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah” dalam hal
pendapatannya, yaitu :
a.
Return
on Assets ( ROA )
Yaitu persentase laba kotor yang dicapai perusahaan “Busana
Pengantin Muslimah” dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah”. Kenaikan atau penurunan ROA dari satu periode
akuntansi berikutnya dapat dijadikan ukuran pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Jika tolok ukur ini dirata-ratakan untuk beberapa periode, akan menghasilkan
tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata ( average growth rate )
b.
Net
Margin ( Laba setelah Pajak )
Pertumbuhan atau penurunan laba dari periode ke periode juga
dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan pendapatan perusahaan “Busana
Pengantin Muslimah”. Jika tolok ukur ini dirata-ratakan untuk beberapa periode,
akan menghasilkan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata ( average growth
rate )
c.
Revenue
mix ( bauran pendapatan )
Yaitu melihat pendapatan dari berbagai sumber darimana
pendapatan tersebut diperoleh. Ukuran ini untuk mengukur kinerja atau
profitabilitas berbagai macam produk yang ada dan setiap segmen pelanggan.
Perspektif PELANGGAN PERUSAHAAN
“BUSANA PENGANTIN MUSLIMAH”
Sasaran
strategi dalam perspektif pelanggan meliputi :
1. Miningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan
, dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan juga mempertahankan pelanggan.
2. Meningkatkan jumlah workshop untuk
disewakan. Dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan pangsa pasar dari perusahaan “Busana
Pengantin Muslimah”.
3. Kedua sasaran strategis tersebut
diatas sejalan dengan strategi pertumbuhan perusahaan dan sasaran strategis
berupa meningkatkan pendapatan pada perspektif keuangan.
Dengan
demikian, tolok ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran
strategis dalam perspektif pelanggan adalah :
·
Tingkat
Kepuasan pelanggan ( pelanggan satisfaction )
Tolok
ukur ini dapat diketahui melalui survey kepada pelanggan secara periodik. Salah satu metode survey yang
dapat digunakan adalah dengan metode servqual. Metode ini merupakan cara untuk
mengetahui seberapa besar kesenjangan ( gap ) antara harapan ( expectation ) pelanggan
dan persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan “Busana
Pengantin Muslimah”. Masing-masing item pernyataan dari harapan dan persepsi pelanggan
diberikan nilai ( score ) untuk dapat
melihat selisih ( gap ) antara harapan pelanggan dan persepsinya.
·
Penguasaan
Pasar ( marker share )
Tolok
ukur ini merupakan tolok ukur yang penting karena terkait erat dengan visi perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah”. Pangsa pasar dihitung dari besarnya pasar atau
jumlah pelanggan yang berhasil dikuasai perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah” dibandingkan dengan total pasar atau jumlah pelanggan
potensial dalam bisnis fashion di Indonesia.
Secara singkat peningkatan penguasaan pangsa pasar ini disebabkan oleh dua hal
yaitu kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh pelanggan baru.
·
Kemampuan
untuk mempertahankan pelanggan lama atau
retensi pelanggan ( pelanggan retention )
Tolok
ukur ini dapat dihitung dari perbandingan antara jumlah pelanggan yang tetap
setia dengan perusahaan “Busana Pengantin Muslimah” untuk suatu periode
sebelumnya. Hasilnya dibandingkan dengan standar atau kriteria yang telah
ditentukan, untuk menilai apakah perusahaan “Busana Pengantin Muslimah” dapat
mempertahankan pelanggan nya dengan baik atau tidak.
·
Kemampuan
memperoleh pelanggan baru atau akuisisi pelanggan
( pelanggan acquisition )
Tolok
ukur ini dapat dilihat dari besarnya jumlah pelanggan baru yang berhasil diperoleh perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah” dibandingkan dengan estimasi jumlah pelanggan
potensial atau dibandingkan dengan estimasi kemampuan pesaing. Hasilnya
dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sbelumnya.
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif
ini memiliki dua sasaran strategis yaitu:
1. Mengembangkan jasa-jasa baru yang
dapat diandalkan, dan
2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi
informasi
Sasaran
strategis pertama
; berupa pengembangan jasa-jasa baru yang dapat diandalkan untuk mengantisipasi
kebutuhan pelanggan akan inovasi dari
produk perusahaan “Busana Pengantin Muslimah”sehingga pelanggan lama dapat dipertahankan dan pelanggan baru dapat diperoleh yang pada akhirnya akan
memperbesar pengusaan pangsa pasar, perusahaan “Busana Pengantin Muslimah” dan
meningkatkan nilai bauran pendapatan. Tolok ukur yang tepat untuk mengukur
keberhasilan pencapaian strategis ini adalah :
ü Pendapatan layanan Baru
Tolok
ukur ini berguna untuk mengukur tingkat keberhasilan layanan-layanan baru dalam
meraih pendapatan selama periode tertentu. Misalnya, dengan menghitung
pendapatan yang berasal dari setiap layanan baru ( revenue of new product )
untuk suatu periode tertentu dibandingkan dengan total pendapatan perusahaan
“Busana Pengantin Muslimah” dalam periode tersebut. Disamping itu, keadaan
layanan baru dapat pula diukur dari kontribusinya dalam meraih pelanggan atau jumlah pelanggan lama yang menggunakan atau beralih ke layanan
baru tersebut. Misalnya dengan cara menghitung persentase jumlah pelanggan untuk suatu produk baru dibandingkan total
jumlah pelanggan perusahaan “Busana
Pengantin Muslimah”secara keseluruhan. Makin besar kontribusi yang diberikan
suatu produk baru, makin menandakan keandalan produk tersebut untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan.
ü Siklus Pelayanan
Tolok
ukur ini berguna sebagai dasar untuk menilai responsitivitas dalam
mengantisipasi kebutuhan pelanggan dan
tingkat inovasi perusahaan “Busana Pengantin Muslimah”. Semakin cepat siklus
pelayanan dihasilkan dapat berarti bahwa perusahaan semakin responsif dan
pegawai atau karyawan semakin tinggi tingkat keahliannya.
Sasaran Strategis Kedua ; adalah peningkatan penggunaan
teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada para pelanggan dan
untuk memperlancar bergulirnya proses diseluruh bagian perusahaan. Tolok Ukur
yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis ini adalah :
ü Tingkat Kesalahan Layanan ( service
error rate ).
Tolok
ukur ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa sering pegawai melakukan kesalahan
dalam memberikan layanan kepada pelanggan termasuk tingkat kesalahan pekerjaan lain yang
menjadi tugasnya. Untuk melihat kebenaran dari tingkat kesalahan layanan ini
bisa dilakukan dengan melakukan audit kualitas layanan ( service quality audit
). Semakin rendah tingkat kesalahan layanan maka tingkat kepuasan pelanggan akan semakin tinggi.
üWaktu Pelayanan (Service time )
Tolok
ukur ini digunakan untuk mengukur kecepatan pelayanan yang dilakukan..
Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif ini mengacu pada
profesionalisme pegawai, dalam hal ini bisa diukur dengan:
1.
Training Index, yaitu jumlah training yang dilakukan
oleh perusahaan kepada karyawan
2.
Turnover
karyawan, yaitu berapa banyak orang yang keluar masuk secara cepat dalam
periode tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar