Tujuan dan Strategi Perusahaan
Bisnis Busana Pengantin Muslimah
Bisnis Busana Pengantin Muslimah
1.
Analisis Lingkungan
a)
Pesaing
Berhijab
bukan hanya menjadi tuntutan atau kewajiban untuk seorang wanita muslim tapi
berhijab sekarang juga menjadi trend fashion. Dengan menjadi trend fashion
banyak bermunculan usaha-usaha baru yang berkaitan dengan hijab, salah satunya
usaha busana pengantin (bridal) untuk muslimah. Di Indonesia sudah banyak yang
melakukan usaha ini, oleh karena itu kita harus mempunyai keunggulan tersendiri
dari sekian banyak pesaing yang ada sehingga akan ada pembeda antara busana
pengantin yang kita produksi dengan produksi perusahaan lain, seperti
memperhatikan detail pada busana.
b)
Konsumen
Pernikahan
merupakan momen sekali dalam seumur hidup, untuk momen tersebut pastilah banyak
hal yang benar-benar dipersiapkan dan harus menjadi hal yang selalu diingat
salah satunya adalah gaun atau busana pengantin. Karena di Indonesia mayoritas
penduduknya muslim, dan sudah banyak wanita Indonesia yang mengenakan hijab.
Sudah pasti banyak yang membutuhkan produk ini, apalagi ini merupakan hal yang
baru-baru ini menjadi trend. Berarti dapat dipastikan akan banyak konsumen
untuk busana pengantin muslimah.
c)
Pemasok (Suplier)
Karena
ini busana untuk pengantin maka akan dibutuhkan berbagai macam bahan untuk
pembuatannnya, apalagi dalam pembuatan gaun ini membutuhkan detail yang harus
diperhatikan. Dari bahan dasar kainnya saja sudah membutuhkan berbagai jenis
atau macam kain, belum lagi manik-manik atau pernak- pernik untuk detailnya,
dan masih banyak lagi. Untuk itu kita memerlukan banyak suplier untuk
perusahaan ini.
d)
Regulator
Pemilik
perusahaan atau bisnis ini sebagai regulator dan di bantu oleh beberapa manajer.
2.
Faktor-Faktor
Faktor-faktor yang perlu dipersiapkan dalam membuka bisnis butik
busana pengantin muslimah adalah:
a.
Desainer Busana
Desainer busana adalah seseorang yang merancang busana. Biasanya
desainer busana dalam membuka usaha bisnis butik busana pengantin muslimah
adalah owner atau pemilik butik itu
sendiri, tugas desainer bukan hanya merancang tetapi juga harus memiliki
pengetahuan barang tekstil dan barang lain yang berhubungan dengan busana butik
juga memiliki wawasan luas di bidang fashion
dan memiliki ide untuk model-model busana yang akan dipasarkan.
b.
Memilih Nama dan Logo Busana Butik
Nama dan logo memiliki karakter yang akan menunjang keberhasilan
bisnis. Memilih nama bukan hal yang sederhana tetapi juga bukan hal yang sulit,
banyak pengusaha memilih menggunakan nama mereka sekaligus dengan logo wajah
mereka untuk menghindari pemalsuan dan klaim dari orang lain. Ciri-ciri merek
yang baik, yaitu:
·
Short (pendek)
·
Simple (sederhana)
·
Easy to spell (mudah
dieja)
·
Easy to remember (mudah
diingat)
·
Pleasing when read (enak
dibaca)
·
Does not go out of date (tidak
ketinggalan zaman)
·
Ada
hubungan dengan barang dagangan
Selain membuat nama usaha atau merek, logo usaha pun dibutuhkan
sebagai identitas usaha yang disajikan berupa grafis yang memiliki nilai seni
dan diharapkan dapat lebih menarik perhatian konsumen.
c.
Ciri Khas Produk Busana Pengantin Muslimah
Ciri khas merupakan kekhususan atau keistimewaan. Adapun ciri khas
pada busana pengantin muslimah yang akan diproduksi adalah:
1)
Desain
Busana
Busana pengantin muslimah yang akan diproduksi dirancang dengan
desain busana yang mengikuti syari’at Islam tetapi tetap memiliki keindahan
yang berkesan elegan, sederhana dan ekslusif.
2)
Pemilihan
Bahan
Pemilihan bahan untuk busana pengantin muslimah terdiri dari bahan
yang lembut, tipis tetapi tidak tembus pandang dan ada pula yang bertekstur.
3)
Pemilihan
Warna
Pemilihan warna pada busana pengantin muslimah menggunakan
warna-warna lembut yang memberikan kesan anggun, elegan dan feminim seperti
warna putih dan warna-warna pastel seperti pink
peach, baby blue, mint, lavender dan lain sebagainya. Warna busana juga
dapat disesuaikan dengan tema atau dekorasi pernikahan.
4)
Hiasan
Hiasan busana berfungsi untuk memperindah dan mempertinggi mutu
busana tersebut. Pemilihan dan penempatan hiasan yang tepat dapat membuat
model-model busana pengantin sederhana terlihat lebih menarik. Salah satu
hiasan yang dapat digunakan pada busana pengantin muslimah adalah swarovski dan permata.
d.
Memilih Lokasi
Pemilihan lokasi merupakan salah satu pemasaran yang menentukan karena produk busana
dipamerkan di showroom dan aktivitas
transaksi berada di showroom. Display
showroom harus dibuat semenarik
mungkin untuk menarik pelanggan dan memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Letak
showroom hendaknya memilih
tempat-tempat yang strategis, mudah dijangkau, dan belum memiliki saingan.
Daerah pemilihan lokasi yang tepat dapat membantu perkembangan serta menentukan
besar kecilnya harga jual.
e.
Modal Bisnis Busana Butik
Modal yang dibutuhkan pada membuka butik busana pengantin muslimah
dapat berupa uang dan peralatan. Pada membuka bisnis busana merupakan usaha
perseorangan yang sumber modalnya dari pemilik sendiri dan apabila diperlukan
dana tambahan dapat meminjam di lembaga keuangan. Modal dalam membuka butik
busana terdiri dari:
Ø Modal Tetap, yaitu modal terdiri dari alat-alat produksi yang tahan
lama dan tidak habis terpakai selama proses produksi atau habis secara
berangsur-angsur termasuk didalamnya modal dalam bentuk uang.
Ø Modal Kerja, yaitu modal yang digunakan sekali dipergunakan dalam
proses produksi misalnya bahan baku dan bahan pelengkap.
f.
Peralatan Bisnis Busana
Membuka usaha di bidang busana selain diperlukan sarana tempat
(bangunan) juga diperlukan peralatan yang mndukung jalannya usaha. Peralatan
yang diperlukan dalam usaha butik adalah:
ü Alat produksi, seperti meja potong, mesin jahit, mesin obras,
border, dan neci, mesin lubang kancing dan peralatan menjahit.
ü Alat penjualan, seperti etalase untuk busana, etalase untuk
perlengkapan busana, paspop, cover dress,
mannequin dan hanger (gantungan baju).
ü Cermin, setrika, setrika uap dan dressing room.
g.
Penentuan Harga Jual Bisnis Busana Butik
Menentukan harga jual harus memperhatikan harga pokok dan
menempatkan keuntungan yang diharapkan. Untuk menentukan harga pokok adalah sebagai
berikut: “Harga pokok = harga bahan baku + harga bahan tambahan + biaya
langsung + biaya listrik”.
Keterangan:
-
Biaya
langsung dihitungkan dari : Upah pekerja per satu busana yang dijahit + biaya
pengemasan + biaya transportasi + pajak + biaya lain-lain + biaya penyusutan
-
Biaya
penyusutan bahan, mesin dan alat diambil 5% dari harga baku
-
Biaya
transportasi diambil 2% dari harga baku
-
Pajak
2% dari harga baku
-
Biaya
lain-lain diambil 2% dari harga bahan baku
-
Biaya
penyusutan diambil 2% dari harga bahan baku
-
Biaya
listrik dihitung 2% dari (harga bahan baku + harga bahan tambahan + biaya
langsung)
h.
Pelayanan Pembuatan Busana
Pelayanan pembuatan busana pada usaha ini dilakukan untuk
perorangan karena busana yang diproduksi pada usaha ini tidak diproduksi secara
masal tetapi satu desain untuk satu busana. Dalam melayani pembuatan busana
seorang pengelola usaha harus memberikan pelayanan yang baik yaitu dengan
menghasilkan jahitan yang berkualitas dan bermutu tinggi dilihat dari jenis
kain, bahan pelengkap, teknik jahit dan teknik penyelesaian busana itu sendiri.
Pelayanan dapat berupa pembuatan busana, dapat juga melayani konsumen yang
ingin berkonsultasi tentang mode busana yang sedang trend saat ini.
i.
Strategi Pengembangan Usaha Bisnis Busana Butik
Strategi yang dilakukan untuk pengembangan usaha dalam membuka
usaha bisnis pembuatan busana pengantin muslimah adalah ekspansi. Langkah yang
dilakukan yaitu dengan memperhatikan dan meningkatkan mutu hasil jahitan untuk
menghasilkan produk busana yang bekualitas tinggi, memberikan pelayanan yang
baik dan ramah, menyelesaikan pesanan tepat waktu, memperhatikan saingan jika
ditempat usaha ada yang sejenis, seorang pengelola usaha harus tanggap dengan
situasi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pelayanan yang
sangat memuaskan kepada konsumen, mengadakan promosi melalui brosur dan
penambahan modal melalui pinjaman dari pihak lain untuk mengembangkan usaha.
j.
Pengorganisasian Bisnis Busana Butik
Jenis usaha ini menggunakan organisasi garis, karena jumlah personalia
tidak terlalu banyak yaitu meliputi bagian keuangan, bagian pembelian, bagian
penjualan, bagian produksi.
k.
Pemasaran
yang gencar
Selain dengan manajemen yang baik, melakukan strategi pemasaran
yang gencar agar produk semakin diminati terutama untuk pasar dalam negeri.
Strategi pemasaran adalah dengan membuka cabangnya di berbagai daerah di
Indonesia. Juga aktif mengikuti fashion show untuk memperkenalkan produk-produk
terbarunya. Melakukan penawaran ke beberapa artis untuk memberikan sponsor
kepada mereka sehingga ia dapat melakukan iklan secara gratis.
Untuk mempromosikan usaha ini menggunakan media
online dengan akun Instagram dan
Twitter. Selain media sosial juga melalui web atau blog. Atau juga bisa dilakukan
pemasaran melalui pameran pernikahan dan mengikuti berbagai gelaran fashion di
dalam negeri dan mancanegara.
3.
Perusahaan
dengan Industri Tunggal
Karena
perusahaan ini dengan industri tunggal beroperasi dalam satu lini bisnis, yang
mengkonsentrasikan seluruh sumber daya dan keahliannya pada produk atau jasa.
Akan tetapi strategi ini meningkatkan kerentanan perusahaan terhadap
persaingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar